Modul Ajar Bahasa Jawa SMA SMK Kelas X Fase E

Modul Ajar Bahasa Jawa SMA SMK Kelas X Fase E

Modul Ajar Bahasa Jawa SMA SMK

Kelas X Fase E

MODUL AJAR BAHASA JAWA

SMA BAPAKGURU.COM

 

Judul                                    : Geguritan

Peruntukan Modul         : Fase E / Kelas X

Penulis                               : BAPAKGURU.COM

 

  1. INFORMASI UMUM

 

  1. Identitas Modul

Nama Penyusun                     : BAPAKGURU.COM

Institusi                                      : BAPAKGURU.COM

Tahun Penyusunan                 2022

Jenjang Sekolah                      : SMA

Fase/ Kelas                               : E/X

Alokasi Waktu                        : 4 x 45 menit

Jumlah Pertemuan                : 2 JP

Kata Kunci                                : Teks Geguritan, Struktur Geguritan, Kaidah Geguritan, Isi Geguritan

Kode Perangkat                      :

Jumlah Peserta Didik           : 36 Siswa Moda                                           : Luring

 

  1. Kompetensi Awal

Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:

Pengetahuan awal peserta didik tentang teks Geguritan.

 

  1. Profil Pelajar Pancasila

Setelah menyelesaikan pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan diri sesuai dengan profil pelajar pancasila, terutama dimensi mandiri, bergotong royong, kreatif, dan bernalar kritis.

Dimensi     : mandiri Dimensi                       : gotong royong Dimensi     : kreatif Dimensi                       : bernalar kritis.

 

  1. Sarana dan Prasarana

Sarana                       : Laptop, alat tulis, buku

Prasarana               : LKPD, jaringan internet, dan bahan tayang

 

  1. Target Peseerta Didik

Terdapat target Peserta Didik, yaitu::

  1. Peserta didik regular : orang
  2. Peserta didik kesulitan belajar : orang
  3. Peserta didik pencapaian tertinggi : orang

 

  1. Model Pembelajaran

Pembelajaran dilakukan secara luring dengan menerapkan model pembelajaran problem based learning.

II.       KOMPONEN INTI

Pertemuan X

 

  1. Tujuan Pembelajaran

Pada akhir fase E, peserta didik mampu menulis dalam menyampaikan ide menggunakan struktur

dan kaidah geguritan serta ragam, diksi, dan unggah-ungguh basa yang sesuai.

 

  1. Pemahaman Bermakna

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik memiliki kemampuan memecahkan masalah secara mandiri, kritis, kreatif, dan   kolaboratif.   Masalah   yang berkaitan dengan struktur dan kaidah geguritan serta ragam, diksi, dan unggah-ungguh basa yang sesuai. Memahami informasi tersirat dalam teks geguritan untuk merencanakan, menulis, mengulas dan menulis ulang teks geguritan untuk mencapai tujuan dalam bentuk cetak dan digital.

 

  1. Pertanyaan Pemantik

Teks geguritan diajarkan di sekolah sebagai materi     Bahasa Jawa yang berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari.

Sebelum mempelajari modul ini lebih lanjut, jawablah beberapa pertanyaan pemantik berikut:

Kepiye kabare para siswa ? padha sehat kabeh? Ana sing tau krungu istilah geguritan?

Apa kang diarani geguritan?

 

  1. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pebelajaran yang telah ditetapkan, dilakukan sesuai dengan model pembelajaran problem based learning pada pertemuan I sebagai berikut.

Tahapan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Mengawali Pembelajaran 1.       Mengucap salam

2.       Berdoa sebelum pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Guru     menyampaikan    tujuan     pembelajaran     yang     akan dicapai kepada peserta didik

a.       Menganalisis unsur-unsur geguritan kuno maupun modern secara kritis.

b.       membuat dan menyajikan secara tertulis teks sastra berupa geguritan dengan bahasanya sendiri.

Asesmen Diagnostik 3.       Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan gambaran awal kesiapan non kognitif peserta didik (asesmen diagnostik non kognitif)

a.       Ana kabar apa dina iki ?

b.       Apa kang diarani geguritan?

4.       Guru     memberikan     kuis,     berupa     p e r t a n y a a n sederhana berkaitan dengan teks geguritan

a.       Apa definisi geguritan kui?

b.       Apa wae unsur-unsur geguritan kui?

Asesmen Formatif 1. Guru   melakukan   asesmen   formatif   dengan memberikan soal berbentuk masalah yang memuat menanyakan komponen teks geguritan.
Kegiatan Inti

 

Kegiatan 1

Orientasi siswa kepada masalah

1.       Guru memotivasi peserta didik dengan cara menyampaikan pentingnya penyajian dan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan teks geguritan.

2.       Pendidik menyajikan geguritan dalam bentuk teks / video (membagikan link Youtube)

3.       Pendidik meminta peserta didik untuk mengobservasi geguritan tersebut dan mencatat masalah-masalah yang ditemukan. Bila diperlukan peserta didik dapat mengajukan pertanyaan berkenaan masalah yang ditemukan.

4.       Pendidik     meminta      peserta      didik      untuk

mengidentifikasi struktur dan kaidah geguritan.

Kegiatan 2 Mengorganisasikan peserta didik 5.       Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri atas

4 orang. Anggota kelompok dipilih dengan memperhatikan sebaran kemampuan (heterogen)

6.       Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok belajar, yaitu membaca sumber belajar yang diperlukan secara individu

7.       Peserta didik dapat mengajukan pertanyaan bila masih belum jelas

Kegiatan 3

Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

8.       Peserta didik menganalisa kembali isi video tentang teks geguritan..

9.       Peserta didik mengindetifikasi teks geguritan

10.   Mencermati uraian yang berkaitan dengan struktur dan kaidah Geguritan

11.   Antar Peserta didik dalam kelompok saling bertanya dan berkonfirmasi tentang struktur dan kaidah

Geguritan

Kegiatan 4 Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya 12.   Masing – masing kelompok peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai geguritan kemudian merumuskannya sesuai dengan unsur- unsur        geguritan        dan                 memberikan penjelasan/pemecahan dari setiap unsurnya yang telah diidentifikasi.

13.   Pendidik mengamati dan memberikan bimbingan pada masing-masing kelompok.

Kegiatan 5 Menganalisa dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah 14.   Peserta didik antar kelompok saling bertanya dan berkonfirmasi tentang struktur dan unsur-unsur geguritan untuk dibahas jika terdapat perbedaan atas temuan masing-masing.

15.   Guru memberikan penguatan pemahaman   materi untuk peserta didik

Capaian Kegiatan Inti

–          Apabila berdasarkan hasil asesmen diagnostik yang telah dilakukan di awal pembelajaran ternyata banyak peserta didik yang belum memiliki kemampuan awal yang memadai, dan hanya sedikit peserta didik yang berkemampuan lebih, maka selama proses pembelajaran lebih intensif. Guru dapat mengoptimalkan peran peserta didik yang berkemampuan lebih, dengan cara memberdayakan mereka untuk membantu peserta didik yang lain pada saat diskusi kelompok.

–          Apabila berdasarkan asesmen diagnostik yang dilakukan, mayoritas peserta didik memiliki kemampuan umum/reguler/rata-rata, dengan sedikit berkemampuan kurang, dan sedikit berkemampuan lebih, maka pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan rata-rata, dengan memberi perhatian khusus pada peserta dengan kemampuan kurang, dan mengoptimalkan peserta didik dengan kemampuan lebih untuk membantu peserta didik

yang kesulitan. Hal ini dilakukan dengan pembentukan kelompok yang heterogen, dengan pemantauan/pendampingin instensif pada peserta didik berkemampuan

 

kurang, sekaligus memberdayakan peserta didik berkemampuan lebih untuk mengoptimalkan kerja kelompok

– Apabila berdasarkan asesmen diagnostik yang dilakukan, sebagian besar peserta didik memiki kemampuan lebih, maka masalah pada lembar kerja yang dibagi dapat diperkaya, tanpa menghilangkan masalah standar yang telah disiapkan. Dalam prosesnya, peserta didik dengan kemampuan kurang dan rata-rata diarahkan untuk mengkaji masalah “standar” yang telah disiapkan di lembar kerja, dengan menyelesaikannya secara kolaboratif dalam kelompok, sedangkan peserta didik dengan kemampuan lebih didorong untuk menyelesaikan masalah “pengayaan”   secara individual, setelah penyelesaian masalah “standar” bersama peserta didik yang lain

terselesaikan.

Kegiatan Penutup
Refleksi 16. Guru bersama   peserta   didik   baik   secara   individual

maupun          kelompok          melakukan refleksi          hasil pembelajaran

Penutup 17.   Doa penutup

18.   Diakhiri salam

 

 

  1. Asesmen
    1. Asesmen Diagnostik
      1. Asesmen diagnostic non-kognitif

Asesmen diagnostik non kognitif dilakukan dengan cara tanya jawab dengan peserta didik. Beberapa informasi dan pertanyaan kunci yang ditanyakan sebagai berikut. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili perasaanmu.

 

 

 

A

Bingung

B

Tidak bersemangat

C

Siap belajar

–      Kepiye kabare para siswa ? padha sehat kabeh?

  • Kepriye kahanan atimu, lagi bungah apa susah?
  • apa kang dimaksud Geguritan?
  • Para siswa luwih seneng yen diutus maca apa nonton video?

 

  1. Asesmen diagnostik kognitif
    • Tujuan pembelajaran yang dinilai

Peserta didik mampu menggunakan Bahasa Jawa untuk menggunakan teks geguritan dalam konteks kehidupan sehari-hari secara mandiri, kritis, kreatif dan kolaboratif.

  • Waktu pelaksanaan asesmen

Asesmen dilaksanakan di 10 menit pertama pembelajaran.

  • Teknik asesmen Tes tertulis.
  • Instrument asesmen
  • Apa tegese Geguritan ?
  • Geguritan bab apa kang kok senengi ?
  • Kira-kira kanthi maca/nonton geguritan, informasi apa wae kang bisa kok temokake?
  • Geguritan kagiyarake lumantar apa wae ?

 

  • Apa wae unsur-unsur ing geguritan ?

 

 

  • Pedoman penskoran
Skor Kriteria
Skor 100 Jika benar 5 jawaban
Skor 80 Jika benar 4 jawaban
Skor 60 Jika benar 3 jawaban
Skor 40 Jika benar 2 jawaban
Skor 20 Jika benar 1 jawaban
Skor 0 Jika tidak ada jawaban yang benar

 

 

  1. Refleksi Peserta Didik dan Guru

Setelah peserta didik selesai mempelajari unit pembelajaran ini, guru mengajak peserta didik melakukan refleksi dengan memperhatikan kembali pemahaman peserta didik terkait pembelajaran pada unit pembelajaran ini. Keberhasilan peserta didik dalam mempelajari unit pembelajaran ini penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama terkait dengan penggunaan undha usuk basa Jawa dalam teks geguritan. Untuk mereview pembelajaran peserta didik pada kegiatan pembelajaran ini, peserta didik diminta memilih salah satu kondisi berikut yang paling sesuai dengan keadaan mereka.

 

REVIEW PEMBELAJARAN

No Aspek Kondisi
 

1.

 

Kompetensi target

I Semua sudah dikuasai dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
 

2.

 

Uraian materi

I Semua sudah dipahami dengan baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami
 

3.

 

Aktivitas pembelajaran

I Semua sudah dipahami dengan baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami

 

Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi peserta didik sesuai dengan kondisi II dan III, peserta didik dipersilahkan mempelajari kembali bahan kajian pada kegiatan pembelajaran ini. Dengan mempelajari kembali tersebut diharapkan bahwa kompetensi target pada unit pembelajaran ini dapat dikuasi dengan baik, semua materi dapat peserta didik pahami dengan baik, dan semua aktivitas pembelajaran juga bisa peserta didik pahami. Apabila hal tersebut telah peserta didik penuhi, berarti peserta didik telah siap melanjutkan pembelajaran pada materi berikutnya. Untuk meningkatkan kualitas peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran materi mendeskripsikan ciri fisik seseorang, peserta didik dipersilahkan mempelajari lebih lanjut materi Mmenceritakan masa lampau melalui berbagai referensi lain.

 

Pertemuan IV

 

  1. Tujuan Pembelajaran

Pada akhir fase E, peserta didik mampu menulis teks geguritan dan menyajikan teks geguritan secara lisan maupun tulisan dalam menyampaikan ide menggunakan kosa kata dan kata kerja yang sesuai dengan unggah-ungguh bahasa Jawa.

 

 

  1. Pemahaman Bermakna

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik memiliki kemampuan memecahkan masalah secara mandiri, kritis, kreatif, dan   kolaboratif.   Masalah   yang berkaitan dengan struktur dan kaidah geguritan serta ragam, diksi, dan unggah-ungguh basa yang sesuai. Memahami informasi tersirat dalam teks geguritan untuk merencanakan, menulis, mengulas dan menulis ulang teks geguritan untuk mencapai tujuan dalam bentuk cetak dan digital.

 

  1. Pertanyaan Pemantik

Teks geguritan diajarkan di sekolah sebagai materi Bahasa Jawa yang berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari.

Sebelum mempelajari modul ini lebih lanjut, jawablah beberapa pertanyaan pemantik berikut:

–    apa kang dimaksud Geguritan?

  1. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pebelajaran yang telah ditetapkan, dilakukan sesuai dengan model pembelajaran problem based learning pada pertemuan IV , sebagai berikut.

Tahapan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Mengawali Pembelajaran 1.            Mengucap salam

2.            Berdoa sebelum pembelajaran

Tujuan Pembelajaran 3.        Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada peserta didik

–      Peserta   didik   membuat   dan   menyajikan

secara tertulis teks sastra berupa Geguritan

dengan bahasanya sendiri.

Asesmen Diagnostik . Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan gambaran awal kesiapan non kognitif peserta didik (asesmen diagnostik non kognitif)

.   Guru   memberikan   kuis,   berupa    soal    sederhana tentang penyelesaian masalah yang berkaitan

dengan teks geguritan

Asesmen Formatif 2.    Guru         melakukan         asesmen         formatif         dengan

memberikan soal berbentuk masalah yang memuat teks geguritan

Kegiatan Inti
Kegiatan 1

Orientasi siswa kepada masalah

1.      Peserta didik secara kelompok menulis pokok-pokok isi yang terkandung di dalam Geguritan

2.      Peserta didik menulis Geguritan dengan bahasa sendiri

 

Kegiatan 2 Mengorganisasikan peserta didik 3.      Pendidik membagi kelas dalam beberapa kelompok @ 4 orang

4.       Setiap kelompok mengobservasi geguritan yang telah diberikan oleh pendidik

5.       Guru menjelaskan cara kerja dalam kelompok belajar, yaitu membaca sumber belajar yang diperlukan   secara   individu    (namun    dalam situasi kerja kelompok), dilanjutkan dengan

berdiskusi untuk menyelesaikan masalah dan menyiapkan laporan hasilnya.

Kegiatan 3

Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

6.      Masing – masing kelompok peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai geguritan kemudian merumuskannya sesuai dengan unsur- unsur        geguritan        dan                 memberikan penjelasan/pemecahan dari setiap unsurnya yang telah diidentifikasi.

7.      Pendidik mengamati dan memberikan bimbingan pada masing-masing kelompok.

Kegiatan 4 Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya 8.      Pendidik   mengamati    dan membimbing peserta didik dalam menyelesaikan masalah

9.      Pendidik memberikan kebebasan berkreasi peserta didik dalam menyajikan laporan geguritan/reportase

10.  Pendidik     membimbing     peserta     didik     dalam menyajikan laporan hasil diskusi

Kegiatan 5 Menganalisa dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah 11.  Pendidik mengevaluasi hasil kerja peserta didik dengan memberikan kesempatan kelompok   1 atau 2 peserta didik untuk menyajikan hasilnya

12.  Pendidik meminta peserta didik lainnya untuk menanggapi.

13.  Hasil projek diunggah di LMS (daring)

Capaian Kegiatan Inti

–          Apabila berdasarkan hasil asesmen diagnostik yang telah dilakukan di awal pembelajaran ternyata banyak peserta didik yang belum memiliki kemampuan awal yang memadai, dan hanya sedikit peserta didik yang berkemampuan lebih, maka selama proses pembelajaran lebih intensif. Guru dapat mengoptimalkan peran peserta didik yang berkemampuan lebih, dengan cara memberdayakan mereka untuk membantu peserta didik yang lain pada saat diskusi kelompok.

–          Apabila berdasarkan asesmen diagnostik yang dilakukan, mayoritas peserta didik memiliki kemampuan umum/reguler/rata-rata, dengan sedikit berkemampuan kurang, dan sedikit berkemampuan lebih, maka pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan rata-rata, dengan memberi perhatian khusus pada peserta dengan kemampuan kurang, dan mengoptimalkan peserta didik dengan kemampuan lebih untuk membantu peserta didik yang kesulitan. Hal ini dilakukan dengan pembentukan kelompok yang heterogen, dengan   pemantauan/pendampingin   instensif   pada   peserta   didik berkemampuan kurang, sekaligus memberdayakan peserta didik berkemampuan lebih untuk mengoptimalkan kerja kelompok

–          Apabila berdasarkan asesmen diagnostik yang dilakukan, sebagian besar peserta didik memiki kemampuan lebih, maka masalah pada lembar kerja yang dibagi dapat diperkaya, tanpa menghilangkan masalah standar yang telah disiapkan. Dalam prosesnya, peserta didik dengan kemampuan kurang dan rata-rata diarahkan untuk mengkaji masalah “standar” yang telah disiapkan di lembar kerja, dengan menyelesaikannya secara kolaboratif dalam kelompok, sedangkan peserta didik dengan kemampuan lebih didorong untuk menyelesaikan masalah “pengayaan”   secara individual, setelah penyelesaian masalah “standar” bersama peserta didik yang lain terselesaikan.

 

Kegiatan Penutup
Refleksi 14.  Pendidik bersama peserta didik membuat kesimpulan materi pembelajaran

15.  Pendidik memberikan umpan balik lisan secara acak

16.  Pendidik meminta pada peserta didik untuk mempelajari materi tentang Aksara Jawa yang telah tersedia di LMS – e-learning untuk pertemuan

selanjutnya.

Penutup 19.   Doa penutup

20.   Diakhiri salam

 

  1. Asesmen
    1. Asesmen Diagnostik
      1. Asesmen diagnostic non-kognitif

Asesmen diagnostik non kognitif dilakukan dengan cara tanya jawab dengan peserta didik. Beberapa informasi dan pertanyaan kunci yang ditanyakan sebagai berikut.

Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili perasaanmu.

 

 

 

A

Bingung

B

Was was

C

Sangat bersemangat

  1. Kepriye kabare para siswa? Padha sehat kabeh?
  2. Kepriye kahanan atimu, lagi bungah apa susah?
  3. Para siswa luwih seneng yen diutus maca apa nonton video?

 

  1. Asesmen diagnostic kognitif
  • Tujuan pembelajaran yang dinilai

Peserta didik mampu menggunakan Bahasa Jawa untuk menggunakan teks geguritan dalam konteks kehidupan sehari-hari secara mandiri, kritis, kreatif dan kolaboratif.

  • Waktu pelaksanaan asesmen

Asesmen dilaksanakan di 10 menit pertama pembelajaran.

  • Teknik asesmen

Tes tertulis di awal pembelajaran

  • Instrument asesmen
    1. Apa tegese Geguritan ?
    2. Geguritan bab apa kang kok senengi ?
    3. Kira-kira kanthi maca/nonton geguritan, informasi apa wae kang bisa kok temokake? Geguritan kagiyarake lumantar apa wae ?
    4. Apa wae unsur-unsur ing geguritan ?

 

  • Pedoman penskoran
Skor Kriteria
Skor 100 Jika benar 5 jawaban
Skor 80 Jika benar 4 jawaban
Skor 60 Jika benar 3 jawaban

 

Skor 40 Jika benar 2 jawaban
Skor 20 Jika benar 1 jawaban
Skor 0 Jika tidak ada jawaban yang benar

 

  1. Asesmen Formatif
  • Tujuan pembelajaran yang dinilai

Peserta didik mampu menggunakan Bahasa Jawa untuk menggunakan teks geguritan dalam konteks kehidupan sehari hari.

  • Waktu pelaksanaan asesmen Jam kedua di pertemuan II
  • Teknik asesmen Tes tertulis
  • Instrument asesmen
    1. Geguritan kang kok waca / tonton ngenani prastawa apa?
    2. Golekana unsur 5W+1H ing Geguritan kasebut!

 

  1. Pedoman penskoran
Skor Kriteria
Skor 100 Jika benar 7 jawaban
Skor 80 Jika benar 6 jawaban
Skor 60 Jika benar 5 jawaban
Skor 40 Jika benar 4 jawaban
Skor 30 Jika benar 3 jawaban
Skor 20 Jika benar 2 jawaban
Skor 10 Jika benar 1 jawaban
Skor 0 Jika tidak ada jawaban yang benar

 

  1. Refleksi Peserta Didik dan Guru

Setelah peserta didik selesai mempelajari unit pembelajaran ini, guru mengajak peserta didik melakukan refleksi dengan memperhatikan kembali pemahaman peserta didik terkait pembelajaran pada unit pembelajaran ini. Keberhasilan peserta didik dalam mempelajari unit pembelajaran ini penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama terkait dengan mengidentifikasi funsi social dan struktur teks geguritan. Untuk mereview pembelajaran peserta didik pada kegiatan pembelajaran ini, peserta didik diminta memilih salah satu kondisi berikut yang paling sesuai dengan keadaan mereka.

 

REVIEW PEMBELAJARAN

No Aspek Kondisi
 

1.

 

Kompetensi target

I Semua sudah dikuasai dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
 

2.

 

Uraian materi

I Semua sudah dipahami dengan baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami
 

3.

 

Aktivitas pembelajaran

I Semua sudah dipahami dengan baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami

 

Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi peserta didik sesuai dengan kondisi II dan III, peserta didik dipersilahkan mempelajari kembali bahan kajian

 

pada kegiatan pembelajaran ini. Dengan mempelajari kembali tersebut diharapkan bahwa kompetensi target pada unit pembelajaran ini dapat dikuasi dengan baik, semua materi dapat peserta didik pahami dengan baik, dan semua aktivitas pembelajaran juga bisa peserta didik pahami. Apabila hal tersebut telah peserta didik penuhi, berarti peserta didik telah siap melanjutkan pembelajaran pada materi berikutnya. Untuk meningkatkan kualitas peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran materi menceritakan masa lampau, peserta didik dipersilahkan mempelajari lebih lanjut materi mendeskripsikan ciri fisik seseorang melalui berbagai referensi lain.

 

  1. Asesmen Sumatif
  • Tujuan pembelajaran yang dinilai

Peserta didik mampu menulis teks geguritan dan menyajikan teks geguritan secara lisan maupun tulisan sesuai dengan unggah

  • Waktu pelaksanaan asesmen Pertemuan ke II
  • Teknik asesmen

Teknik asesmen menggunakan tes tertulis.

  • Instrument asesmen
Tujuan Pembelajaran Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian

Instrumen
Memahami konsep berdasarkan rasa ingin tahu tentang geguritan lisan maupun tulisan sesuai dengan bakat dan minat untuk memecahkan

masalah

Tes lisan/ tertulis Uraian  

Sebutna struktur lan unsure-unsur geguritan !

Mengidentifikasi struktur dan kaidah geguritan lisan maupun tulisan sesuai dengan bakat dan minat untuk memecahkan

masalah.

Tes lisan/ tertulis Uraian  

Kepiye?

Menganalisis unsurunsur geguritan lisan maupun tulisan.  

Tes lisan/ tertulis

Uraian  

Unsur-unsur geguritan apa kang bisa kotemokake ing teks geguritan

Mengevaluasi geguritan lisan maupun tulisan.  

Tes lisan/ tulis

 

Uraian

Pitutur luhur kang kotemokake ing Geguritan kang kowaca apa isih jumbuh yen dicakake/ diterapake

ing jaman saiki?

Menginterpretasi

geguritan lisan maupun tulisan.

Tes lisan/ tertulis Uraian Kepriye panemumu saka geguritan sing kokwaca?

Kunci Jawaban:

  1. Geguritan asipat informative, isine ngabarake marang khalayak umum
  2. Unsur-unsur intrinsic Geguritan

 

  1. Supaya bisa ngrungokake geguritan lan nanggapi geguritan kanthi bener, para siswa kudu :
    1. Mbudidaya milih geguritan kang cocog karo sing diperlokake
    2. Tansah ngrungokake geguritan kanthi tlesih lan tliti
    3. Nemokake isi bakune geguritan
    4. Bisa mbedakake kanyatan lan panemu
    5. Bisa ngudal lan tumanggap marang isine geguritan
  2. Pokok-pokok
  3. Geguritanne aktual cocog/jumbuh karo kahanan jaman

 

  • Pedoman penskoran
Skor Kriteria
Skor 100 Jika benar 7 jawaban
Skor 80 Jika benar 6 jawaban
Skor 60 Jika benar 5 jawaban
Skor 40 Jika benar 4 jawaban
Skor 30 Jika benar 3 jawaban
Skor 20 Jika benar 2 jawaban
Skor 10 Jika benar 1 jawaban
Skor 0 Jika tidak ada jawaban yang benar

 

  1. Pengayaan dan Remedial
    1. Kegiatan Pengayaan

–     Peserta didik akan melakukan pengayaan dengan membuat kliping geguritan.

  1. Kegiatan remedial

Kegiatan remedial dilakukan dengan alternatif berikut:

  • Apabila peserta didik yang belum menguasai materi dengan baik jumlahnya banyak, maka kegiatan remedial ini dilakukan secara klasikal, dengan melibatkan peserta didik yang telah mengausai dengan baik sebagai tutor
  • Apabila peserta didik yang belum mengusai materi tidak banyak maka kegiatan remedial dilakukan peserta didik diluar kelas, secara mandiri atau dibantu teman lain yang telah menguasai materi dengan baik, atau dengan pendampingan ulang
  • Bentuk soal bagi peserta didik yang remidi dalam bentuk tertulis dengan memberikan maka akan mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing, yaitu dengan meminta bantuan kepada tutor sebaya kemudian mengerjakan penilaian

 

  1. Refleksi Peserta Didik dan Guru
    1. Peserta Didik

Pengalaman baru dapat memberikan inspirasi bagi peserta didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai bakat minat dan kemampuannya serta lebih berhati-hati dalam mengambil sikap.

  1. Guru

Pengalaman mengajar dengan potensi siswa yang berbeda, dengan cara mengajar yang berbeda dan materi yang berbeda merupakan pengalaman yang menarik dan sangat berharga

.

REVIEW PEMBELAJARAN

No Aspek Kondisi
 

1.

 

Kompetensi target

I Semua sudah dikuasai dengan baik
II Sebagian belum dikuasai
III Semua belum dikuasai
 

2.

 

Uraian materi

I Semua sudah dipahami dengan baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami
 

3.

 

Aktivitas pembelajaran

I Semua sudah dipahami dengan baik
II Sebagian belum dipahami
III Semua belum dipahami

 

Apabila dari ketiga aspek di atas terdapat satu atau lebih kondisi peserta didik sesuai dengan kondisi II dan III, peserta didik dipersilahkan mempelajari kembali bahan kajian pada kegiatan pembelajaran ini. Dengan mempelajari kembali tersebut diharapkan bahwa kompetensi target pada unit pembelajaran ini dapat dikuasi dengan baik, semua materi dapat peserta didik pahami dengan baik, dan semua aktivitas pembelajaran juga bisa peserta didik pahami. Apabila hal tersebut telah peserta didik penuhi, berarti peserta didik telah siap melanjutkan pembelajaran pada materi berikutnya. Untuk meningkatkan kualitas peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran materi menceritakan masa lampau, peserta didik dipersilahkan mempelajari lebih lanjut materi menceritakan masa lampau melalui berbagai referensi lain.

 

LAMPIRAN

 

  1. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

 

LKPD 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

 

Kelas                           :

Hari/Tanggal               :

Nama Kelompok : Anggota Kelompok : 1.

2.

3.

4.

 

TUJUAN

Melalui LKPD 1 ini secara berkelompok kalian akan melakukan aktivitas untuk mampu:

1.       Mengamati video geguritan di youtube !

2.       mengobservasi geguritan tersebut dan mencatat masalah-masalah yang ditemukan. Bila diperlukan peserta didik dapat mengajukan pertanyaan berkenaan masalah yang ditemukan.

3.       mengidentifikasi struktur dan kaidah geguritan.

 

Petunjuk Kerja

Setiap kelompok memperoleh permasalahan yang harus diselesaikan bersama-sama. Cermati setiap pertanyaan/instruksi yang diberikan pada LKPD ini. Berdiskusilah secara aktif dalam kelompok, kemudian isikan jawaban pada tempat yang disediakan. Dipersilakan memanfaatkan berbagai referensi yang sesuai untuk menyerlesaikan masalah, termasuk dari internet.

 

 

KEGIATAN 1

1.        Pangertene geguritan :

2.        Surasa Geguritan kasebut yaiku

3.        Unsur-unsur intrinsic kang kaandhut ana ing geguritan kasebut:

a.    Tema                 :

b.   Tokoh               :

c.    Penokohan        :

d.   Alur                  :

e.    Setting              :

f.     Amanat             :

4.         Pokok-pokok isi geguritan …………

 

  1. BAHAN BACAAN

1.    Pangertene geguritan

Geguritan yaiku uran-uran utawa karangan kang kaya tembang, nanging guru gatra, guru wilangan, lan guru lagunipun ora ajeg. Geguritan uga duweni pangerten yaiku Reriptan minangka wujud saka wedharan gagasan utawa rasa pangrasane pangripta. Geguritan uga duweni pangerten yaiku karya sastra kang awujud saka rarasing ati kang diungkapake dening penyair ngagem basa kang endah.

Geguritan yaiku wohing susastra kang basane cekak, mentes, lan endah. Tegese ukarane ora nggladrah,tembunge duwe makna kang jero, lan nggunakake tembung- tembung rinengga (purwakanthi swara, basa, lan sastra). Geguritan iku kalebu puisi Jawa modheren, amarga ora kawengku dening pathokan tinamtu kaya dene tembang macapat.

Geguritan kang migunakake basa Jawa kuna dkenal wujud geguritan kang di arani kakawin. Wujud prosane sinebut parwa. Ing Jawa tengahan utawa jaman Majapahit, geguritan katelah kidung. Ing jaman Mataram tekan jaman Surakartanan geguritan katelah tembang, wujude tembang gedhe, tembang tengahan, lan tembang cilik utawa macapat.

Ana bab-bab kang kudu digatekake nalika maca geguritan yaiku bab teknis lan bab

non teknis.

Kang kalebu bab teknis yaiku:

  • sadurunge maca kudu mangerteni surasa geguritan. Carane kanthi maca batin mrih magerteni
  • Goleki tembung-tembung sing digunakake kanggo ngemot surasane geguritan.
  • Maca kanthi tembun-tembung kang cetha (lafal) lan jeda kang trep adhedhasar surasane tembung, kang ngemot teges.

Kang kalebu bab non teknis yaiku:

  • Gatekake panggonan
  • Nyetitekake para pamirsa nalika

2.             Perangan geguritan

Perangan geguritan ing antarane yaiku :

Geguritan kabagi dadi 2 jenis

  1. Geguritan gagrag lawas (geguritan tradisional)

Geguritan gagrag lawas (geguritan tradisional) yaiku susastra Jawa kang awujud tembang.

Tembang tradisional kaperang dadi 3 :

Tembang cilik (macapat) : maskumambang, mijil, sinom, asmaradana, gambuh, kinanthi, dandhanggula, durma, pangkur, megatruh, pocung.

Tembang tengahan : girisa, jurudemung, balabak, wirangrong. Tembang gedhe : kusumastuti, pamularsih, retnamulya.

Paugeran Geguritan Gagrag Lawas :

  1. Nggatekake wirama sajroning maca yaiku kanthi cara
  2. Paham laras, titilaras, cengkok, gregel, lan
  3. Pangucapane kudu cetha supaya pamireng bisa mahami isi
  4. Bisa dibedhakake purba andhegan ing tengah gatra, pungkasane gatra, lan pungkasane
  5. Kaiket dening paugeran yaiku guru gatra, guru wilangan, lan guru lagu. Tembung kawiwitan “sun gegurit”
  1. Geguritan gagrag anyar (geguritan moderen)

Geguritan gagrag anyar (moderen) yaiku geguritan kang nggunakake basa Jawa jaman saiki lan ditulis nganggo aksara latin, lan wis nggunakake kertas.

Paugeran Geguritan gagrag Anyar :

Sipate bebas lan mardika. Ora kaiket dening paugeran.

Mujudake ekspresi jiwa panyerat sajrone nanggepi prastawa kang dialami, diweruhi, kahanan sakwa tengene, panguneg uneg, gegayuhan, wawasan, lan liya liyane.

3.  Unsur-unsur pembangun geguritan

Unsur Intrinsik (ing jero) :

  1. Tema

Yaiku inti prakara kang diangkat ing geguritan.

Tema iku maneka warna manut daya pikire pangripta. Tuladhane kaya ta katresnan, lingkungan, agama, kasusahan, lsp.

  1. Gambaran pangindran

Gambaran pangindran bisa digunakake kanggo nemokake isine geguritan dening pamaca.

Gambaran pangindran kaperang dadi 4 :

  1. Pangindran pangrasa : gegayutan karo
  2. Pangindran pandeleng : gegayutan karo
  3. Pangindran pangrungu : gegayutan karo
  4. Pangindran pangambu : gegayutan karo
    1. Dhiksi

Yaiku pilihan tembung kanggo ngasilake geguritan kang trep lan endah. Dhiksi bisa nggunakake :

  1. Basa rinengga
  2. Plutan
  3. Wancahan
  4. Dasanama
  5. Majas
    1. Rima

Unen – unen kanthi dibolan baleni kang dadekake geguritan katon endah jalaran duweni wirama.

Tuladha :

Eling mitraku…eling…

Anakku…sun kekudang bisoa nggayuh lintang anakku…

  1. Purwakanthi

Purwakanthi yaiku tetembungan kang runtut karo tembung mburine ngenani swara, sastra, utawa tembunge.

  1. Amanat

Yaiku pesen kang diandharake pangripta marang pamaca liwat sajroning geguritan.

Unsur Ekstrinsik (ing njaba) :

  1. Piwulang
  2. Sosial
  3. Biografi

4.  Tuladha teks geguritan

Sega kenduri

Ngger, anakku aku dak kandha Coba di rungu lan di rasa Delengen sega kenduri iki Biyen dadi pangajab kang siji Nalika bapak isih bocah

Sega iki tansah di rayah Merga jaman larang upa Ora saben dina muluk sega Beda karo saiki

Sega kenduri ra di ajeni Mangka sega iki mberkahi Di wenehi kanti iklasing ati Mula ya ngger ….

Sega iki ojo di enggo dolanan Yen pancen gelem ayo di pangan dene yen mamang pasrahna liyan Kareben sega iki di pangan

5.  Trap-trapane nulis geguritan

  1. Nemtokake ide/tema, ditindakake kanthi nglumpukake utawa golek informasi lumantar maca, nonton, lan ngrasakake marang prastawa lan pengalaman pribadi, sosial masyarakat, utawa universal (kamanungsan lan kketuhanan)
  2. Nyaring, milih utawa nyaring informasi (prastawa,tema,ide,gagasan) kang narik kawigaten saka tema kang
  3. Ngripta geguritan, minangka proses kang kudu ditindakake kanthi teliti, awit panulise mbutuhake kreatifitas,intuisi,lan imajinasi,sarta pangalaman lan

–   GLOSARIUM

Geguritan yaiku uran-uran utawa karangan kang kaya tembang, nanging guru gatra, guru wilangan, lan guru lagunipun ora ajeg. Geguritan uga duweni pangerten yaiku Reriptan minangka wujud saka wedharan gagasan utawa rasa pangrasane pangripta. Geguritan uga duweni pangerten yaiku karya sastra kang awujud saka rarasing ati kang diungkapake dening penyair ngagem basa kang endah.

  1. DAFTAR PUSTAKA
  • Gandung Widaryatmo, dkk. 2016. Prigel basa jawa SMA/MA SMK/MAK KelasX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  • Setiawan Heri. 2014. Mumpuni Basa Jawa 3 Kangge SMA/MA/SMALB/SMK/MAK. Tiga Serangkai
  • Website administrasi guru lengkap : bapakguru.com

Bagi bapak ibu guru yang membutuhkan file Modul Ajar Bahasa Jawa Kelas X Fase E yang lengkap bisa mendapatkannya disini.

Baca Juga  Modul Ajar PJOK Kurikulum Merdeka
admin

Halo, Saya adalah penulis artikel dengan judul Modul Ajar Bahasa Jawa SMA SMK Kelas X Fase E yang dipublish pada 22/09/2022 di website Bapak Guru

Leave a Comment